Minggu, 16 Februari 2014

Bioteknologi



PRINSIP DASAR BIOTEKNOLOGI

Louis Pasteur dikenal sebagai Bapak Bioteknologi karena telah mengembangkan bioteknologi dengan memanfaatkan mikroorganisme untuk melakukan fermentasi yang selanjutnya berkembang pesat dalam biologi molekuler. Bioteknologi dapat dibedakan menjadi bioteknologi tradisional dan bioteknologi modern. i-Elioteknologi tradisional menggunakan mikroorganisme bakteri dan jamur untuk memproduksi alkohol, asam asetat, dan bahan makanan, seperti kecap, tempe, dan tapai. Adapun bioteknologi modern memantaatkan mikroorganisme dengan menggunakan prinsip-prinsip ilmiah untuk memperoleh produk dan jasa. Bioteknologi modern dapat diproduksi secara massal dan dapat dilakukan rekayasa genetika sesuai sifat-sifat yang diinginkan manusia.
Tahap pengembangan bioteknologi meliputi empat langkah sebagai berikut.

  1. Bioteknologi produksi makanan dan tanaman. Contoh: pemanfaatan mikroorganisme (ragi) untuk pembuatan roti, anggur, bir, keju, tapai, tempe, oncom, dan yoghurt. 
  2. Bioteknologi produksi asam-asam organik, zat pelarut, dan biomassa di bawah kondisi nonsteril. 
  3. Proses-proses bioteknologi di bawah kondisi steril. 
  4. Aplikasi keilmuwan dalam bioteknologi.


DAMPAK BIOTEKNOLOGI

Bioteknologi dapat berdampak positif maupun negatif. Diharapkan bioteknologi dapat memberikan andil yang terbaik bagi perkembangan teknologi, sains, lingkungan, dan masyarakat. Permasalahan masyarakat diharapkan dapat diatasi secara bioteknologi, baik masalah sekarang maupun yang akan datang di berbagai bidang. Bioteknologi sampai saat ini telah memberikan sumbangan yang cukup besar terhadap kesejahteraan manusia, antara lain:

  • dapat menghasilkan energi: 
  • bermanfaat dalam bidang medis, pertanian, dan peternakan; 
  • berperan dalam penguraian limbah; 
  • bermanfaat dalam pembuatan bahan makanan dan minuman; 
  • dapat menghasilkan zat yang bermanfaat.

Akan tetapi, ternyata bioteknologi juga memunculkan dampak negatif . Dampak negatif bioteknologi, antara lain sebagai berikut.

  • Dengan adanya rekayasa genetika yang dapat menghasilkan makhluk hidup baru, masyarakat beranggapan bahwa ini telah melawan kodrat sehingga masyarakat banyak yang belum dapat menerima. 
  • Dengan adanya makhluk hidup hasil transgenik muncul kekhawatiran masyarakat terhadap keseimbangan lingkungan, sehingga berpendapat bahwa muncul dampak negatif terhadap lingkungan. 
  • Kasus bayi tabung belum ada perangkat hukum yang mengatur. Apalagi seandainya muncul pengkloningan manusia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar