Minggu, 16 Februari 2014

Belajar Menulis Karangan (wacana)



Wacana sebagai Bentuk Bahasa
Pengertian wacana dapat dibatasi dari dua sudut yang berlainan Pertama dan sudut bentuk bahasa dan kedua dari sudut tujuan umum sebuah karangan yang utuh atau sebagai bentuk sebuah komposisi dan sudut bentuk bahasa atau yang bertalian dengan hierarki bahasa. Yang dimaksud wacana adalah bentuk bahasa diatas kalimat yang mengandung sebuah tema. Satuan bentuk yang mengandung tema ini biasanya terdiri atas paragraf-paragraf, bab-bab, atau karangan-karangan utuh, baik yang terdiri atas bab-bab maupun tidak Jadi. tema merupakan ciri sebuah wacana. Tanpa tema tidak akan ada wacana. Berdasarkan tujuannya, karangan yang utuh dapat dibedakan menjadi 5 macam, yakni sebagai berikut.

Eksposisi
Ditinjau dari sudut penulis wacana ini bertujuan memenuhi keinginan manusia untuk memberi informasi kepada orang lain. sedangkan dari sudut pembaca wacana ini berkeinginan memperoleh informasi dari orang lain mengenai suatu hal.

Argumentasi
Wacana ini jika ditinjau dari sudut penulis memiliki tujuan meyakinkan pendengar atau pembaca mengenai suatu kebenaran. Lebih jauh lagi, karangan ini dapat mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, walaupun pada dasarnya wacana ini tidak bertujuan untuk mempengaruhi, Sebaliknya, jika dilihat dari pihak pembaca atau pendengar, mereka ingin mendapatkan kepastian tentang kebenaran itu. Wacana ini dilengkapi dengan argumen yang logis, sehingga dapat mendukung pendapat yang tertuang dalam wacana itu.

Persuasi
Wacana persuasi sebenarnya merupakan sebuah varian dari argumentasi. Wacana ini cenderung mempengaruhi manusia (sasaran) daripada mempertahankan kebenaran mengenai suatu objek. Walaupun tidak seratus persen mempertahankan kebenaran, bentuk wacana ini masih termasuk dalam wacana ilmiah, bukan wacana fiksi. Wacana ini dilengkapi juga dengan argumen yang dapat mempengaruhi pembaca/pendengar sehingga mereka tertarik untuk mencoba, membeii atau memakai produk tertentu

Deskripsi
Penulis atau pembicara dalam wacana ini berkeinginan menggambarkan atau menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu barang atau objek. Selain itu, wacana ini luga dipergunakan untuk mendeskripsikan cita rasa sesuatu, menggambarkan peristiwa, atau mencandrakan suatu bunyi. Biasanya wacana ini dipergunakan untuk memperkuat pernyataan pada wacana lain. Dengan demikian, wacana deskripsi cenderung tidak dapat berdiri sendiri.

Narasi
Dalam wacana ini penulis atau pembicara ingin menceritakan pada orang lain kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang dialamisendiri maupun yang didengarnya dari orang lain. Dengan cara inr, penulis/pembicara memenuhi pula kebutuhan para pendengar atau pembacanya untuk memperoleh cerita tentang kejadian itu. Perlu dicatat bahwa ciri khas wacana ini adalah kronologisnya. Artinya, sebuah cerita dari awal hingga akhir atau sebaliknya diceritakan secara runut atau dengan urutan waktu tertentu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar