A.
Pengertian
Hidrosfer dan Siklus Air
Hidrosfer berasal dari kata hidros
yang berarti air dan sphere yang
berarti daerah atau bulatan. Hidrosfer merupakan wilayah perairan yang
mengelilingi bumi, meliputi samudera, laut, danau, gletser, air tanah, dan uap
air yang terdapat di atmosfer.
Air diperkirakan 97,2% tersimpan dilautan dan 2,80% berada didaratan dan
atmosfer. Air di daratan yang berjumlah 2,80% terdiri dari 2,15% es salju, 0,62%
air tanah, dan sisanya merupakan air sungai, rawa, danau, dan air di atmosfer,
sehingga diperkirakan hampir 70% permukaan bumi tertutup air, sedangkan 30%
berupa daratan. Air yang senantiasa bergerak dalam suatu sistem peredaran
disebut siklus hidrologi, siklus ini dapat dibedakan menjadi tiga macam,
1. Siklus pendek, yaitu air
laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa awan kemudian terjadi hujan
dan kembali kelaut.
2. Siklus menengah, yaitu
air laut menguap terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan
diatas daratan, hujan didaratan menjadi air darat, kemudian menuju laut.
3. Siklus panjang, yaitu air
laut menguap, terjadi kondensasi, uap air terbawa angin dan membentuk awan
diatas daratan hingga ke pegunungan tinggi, jatuh sebagai salju, terbentuk
gletser, mengalir kesungai selanjutnya kembali ke laut.
Adapun unsur
utama terjadinya siklus hidrologi,
1. Evaporasi (presipitasi),
adalah penguapan benda abiotik dan merupakan proses perubahan wujud air menjadi
gas.
2. Transpirasi, adalah
proses pelepasan uapa air dari tumbuhan melalui stomata.
3. Kondensasi, adalah proses
perubahan wujud uap air menjadi air akibat pendinginan.
4. Presipitasi, adalah
segala bentuk curahan atau hujan dari atmosfer ke bumi yang meliputi hujan air,
hujan es, dan hujan salju.
5. Infiltrasi (perkolasi),
adalah perembesan atau pergerakan air kedalam tanah melalui pori tanah secara
vertikal.
B.
Perairan
Darat
Perairan darat adalah semua bentuk air yang terdapat, dapat berupa es dan
salju, dimanfaatkan manusia yaitu berupa air, baik air permukaan, air tanah,
sungai, danau, dan sebagian air rawa. Jenis-jenis perairan darat sebagai
berikut.
1.
Air Tanah (Ground Water)
Air tanah
adalah air yang terdapat atau tersimpan didalam tanah. Air tanah berasal dari
air hujan, laut atau magma.
a.
Sumber-sumber Air Tanah
1. Curah hujan.
2. Salju yang mencair.
3. Bentuk cairan lain
(rembesan dari buangan rumah tangga dan laut).
4. Uap yang naik dari magma.
b.
Kedalaman Air Tanah
Faktor-faktor
penyebab kedalaman air yaitu,
1. Permeabilitas tanah,
adalah tingkat kemampuan lapisan batuan atau kemampuan dalam menyerap air.
2. Kemiringan lereng yang
curam menyebabkan air yang lewat sangat cepat sehingga air meresap sedikit.
c.
Jenis Air Tanah
1. Meteoric water, air tanah yang berasal dari air hujan.
2. Connate water, air tanah yang terperangkap dalam rongga endapan.
3. Fossil water (air fosil), yaitu air yang terperangkap dalam rongga
batuan.
4. Juvenil water (air magma), yaitu air yang berasal dari dalam bumi.
5. Pelliculkar water, air yang tersimpan dalam tanah karena tarikan molekul-molekul
tanah.
6. Phreatis water, air tanah yang berada pada lapisan kulit bumi poreus.
7. Artesian water (air artesis), yaitu air tanah yang berada di antara dua
lapisan batuan kedap air sehingga dapat menyebabkan air tersebut dalam keadaan
tertekan.
2.
Sungai
Sungai adalah air tawar dari sumber alamiah yang mengalir dari tempat yang
lebih tinggi, ketempat yang lebih rendah.
a.
Jenis-jeni Sungai
Penggolongan
sungai menurut kriterianya.
1.
Sumber airnya
a. Sungai hujan, sungai yang
sumber airnya dari hujan.
b. Sungai gletser, airnya
berasal dari es yang mencari.
c. Sungai campuran, sungai yang
airnya berasal dari hujan dan gletser.
2.
Arah alirannya
a. Sungai konsekuen, sungai yang arah alirannya
searah dengan kemiringan lereng.
b. Sungai insekuen, sungai yang arah alirannya
tidak teratur.
c. Sungai subsekuen, sungai yang arah alirannya
tegak lurus dengan konsekuen.
d. Sungai obsekuen, sungai yang arah alirannya berlawanan
dengan sungai konsekuen.
e. Sungai resekuen, sungai yang arah alirannya
sejajar dengan sungai konsekuen.
f.
Sungai anteseden,
sungai yang kekuatan erosi ke dalamnya mampu mengimbangi pengangkatan daerah
yang dilaluinya.
3.
Kondisi airnya
a. Sungai episodik, adalah sungai yang aliran
airnya tetap.
b. Sungai periodik, adalah sungai yang volume
airnya tidak tetap.
4.
Konsentrasi alirannya
a. Sungai perennia adalah sungai yang mengalir
sepanjang waktu.
b. Sungai Intermitten adalah sungai yang mengalir
sepanjang waktu kecuali pada musim kering luar biasa.
c. Sungai ephemeral adalah sungai yang mengalir
dalam waktu singkat, yakni hanya saat turun hujan atau periode hancur salju.
5.
Menurut umumnya
a. Sungai muda terjadi
ketika saluran yang aktif, pinggir lembah curam, arusnya menutupi seluruh dasar
sehingga lembahnya sempit.
b. Sungai dewasa adalah
sungai yang tidak mampu lagi mengikis saluran lebih dalam, terjadinya erosi
menyamping.
c. Sungai tua adalah sungai
yang telah mempunyai daratan banjir yang luas.
b.
Pola Aliran Sungai
1. Pola dendritik adalah pola aliran sungai yang menyerupai bentuk pohon.
2. Pola rectangular terdapat didaerah yang mempunyai struktur patahan.
3. Pola pararel adalah sungai yang arah alirannya hampir sejajar.
4. Pola radial sentrifugal adalah pola pada kerucut gunung api atau dome.
5. Pola radial sentripetal adalah pola menuju kepusat cekungan.
6. Pola trellis adalah pola aliran berbentuk seperti trellis.
c.
Tipe-tipe Sungai
1. Sungai consequent lateral, sungai searah dengan
lereng.
2. Sungai consequent longitudinal, sungai sejajar
denga antiklinal.
3. Sungai subsequent, sungai yang terjadi erosi
pada consequent lateral.
d.
Meander Sungai
Meander sungai adalah aliran sungai yang berkelok-kelok secara teratur
dengan arah pembelokan kurang lebih 180o.
e.
Daerah Aliran Sungai
DAS adalah
sebuah sungai beserta anak-anak sungainya yang ada pada suatu daerah tampungan
air ke sungai besar dan berakhir pada muara.
1. Karakteristik DAS
a) Bentuk Bulu Burung
b) Berbentuk Kipas
c) Paralel
2. Pembagian DAS
a) Bagian hulu merupakan
daerah yang memiliki ketinggian.
b) Bagian tengah adalah
keadaan yang relatif landai.
c) Bagian hilir merupakan daerah
paling landai dan relatif subur.
f.
Pengaruh Air Sungai
terhapad Kehidupan Manusia
1) Pengairan (irigasi).
2) Dapat difungsikan untuk
sumber tenaga.
3) Keperluan domestik.
4) Sebagai sumber penghasil
bahan makanan mentah.
5) Untuk keperluan industri.
6) Sebagai sarana
transportasi.
7) Media rekreasi dan olah
raga.
g.
Upaya-upaya Pemeliharaan
Sungai
1) Menjaga kelestarian tanah
di wilayah pertanian.
2) Melarang pembuangan
limbah ke sungai.
3) Melarang pembuangan
sampah di sungai.
4) Pengaturan material
sungai (pasir, kerakal, dan batu).
5) Menjaga kelestarian hutan
hulu daerah aliran sungai.
3.
Danau
Danau adalah cekungan yang merupakan genangan air yang sangat luas di
daratan.
a.
Danau Alami
1. Danau tektonik, danau
yang terjadi karena adanya tenaga tektonik.
2. Danau vulkanik, danau
yang terjadi karena adanya letusan gunung api.
3. Danau karst, adalah danau
yang terjadi di daerah karst.
4. Danau gletser, adalah
danau yang terjadi karena pencairan es.
5. Danau tapal kuda, danau yang
terjadi karena meander yang terputus.
b.
Dana Buatan
Danau buatan
yang sering dikenal waduk adalah danau yang terjadi karena adanya aliran air
yang tertimbun secara alami maupun muatan manusia.
4.
Rawa
Rawa adalah lahan di daratan yang tergenang air, mempunyai kedalaman yang
dangkal. Jenis-jenis rawa yaitu sebagai berikut,
a. Rawa pantai berada di
muara sungai.
b. Rawa pinggiran berada di
pinggiran sepanjang aliran sungai.
c. Rawa abadi adalah rawa
yang airnya terjebak dalam suatu cekungan dan tidak memiliki pelepasan kelaut.
Fungsi rawa antara lain sebagai berikut:
a. Dapat difungsikan sebagai
lahan pertanian;
b. Dapat dijadikan objek
wisata;
c. Digunakan untuk budi daya
perikanan;
d. Sebagai alat pengendali
banjir.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar