STRUKTUR LAPISAN GANDA LISTRIK
Lapisan Ganda Listrik
Kebanyakan elektrokimia bergantung
proses yang terjadi pada antar muka elektroda dan larutan ion. Masalah kinetika
yang kita pelajari dalam bab ini addalah laju pengeluaran elektron dari
elektroda. Ukuran laju ini adalah rapatan arus j, yaitu arus lisssstrik per
satuan luas (fluks muatan). Pembahassan kita akan mengutamakan sifat yang
mengontrol besaran tersebut. Dalam sel elektrolisa, yaitu aruss listrik dari
luar, pengendapan dan evolusi gas yang cukup besar, hanya terjadi jika
potensial yang diberikan, melebihi potensial sel arus-nol, dengan kuantitas
yang disebut potensial lebih. Kita akan menentukan hubungan antara potensial
lebih dengan arus, dan melihat apakah yang menentukan nilai tersebut. Potensial
lebih dengan arus, dan melihat apakah yang menentukan nilai tersebut. Potensial
sel galvani, yaitu sel elektrokimia dengan reaksi spontan yang menghasilkan
listrik, lebih kecil sel itu menghasilkan arus, dari pada jika tidak akan
menentukan hubungan yang memungkinkan kiita menghitung potensial sel kerja.
Elektrokimia Dinamika
Konsekuensi ekonomi
dari elektrokimia, hampir tak terhitung. Kebanyakan metode modern untuk
mengbangkitkan listrik, tidak efisien. Pengembangan sel bahan bakar dapat
mengubah produksi dan penyebaran energi.
Sekarang ini, kita menghasilkan energi secara tak efisien, untuk membuat
barang, yang kemudian rusak karena korosi. Setiap tahap dari rangkaian
pemborosan ini, dapat diperbaiki dengan mengetahui lebih dalam tentang proses
elektrokimia. Demikian pula, teknik yang timbul dari elektrosintesis organik
dan anorganik, dengan elektroda merupakan kompoonen aktif proses inndustri,
bergantung pada pengetahuan terinci tentang faktor yang mempengaruhi lajunya.
Salah satu contoh adalah produksi nilon, yang adiponitril disintesis secara komersial
dengan penggan dengan reduktif elektrolik (hidrodimerisasi) akrilonitril.
Proses pada Elektroda
Jika kita hanya
tertarik pada sifat keseimbanga, kita tidak perlu mengetahui secara rinci
tentang pemisahan muatan yang berperan pada sellisih potensial antarmuka
(seperti juga kita tidak perlu
menentukan mekanisme reaksi saat membahas keseimbangan? Walaupun demikian,
penjelasan tentang antarmuka menjadi penting jika kita tertarik pada laju
transfer muatan.
Lapisan rangkap listrik
Elektroda menjadi bermuatan positif relatif
terhadap larutan didekatnya jika elektron meninggalkannya dan mengurangi
konsentrasi lokal kation di dalam larutan. Model antarmuka yang paling primitif
yaitu berupa lapisan rangkap listrik yang terdiri dari lembaran bermuatan positif
pada permukaan elektroda, dan lembaran bermuatan negatif di dekatnya didalam
larutan (atau sebaliknya).
B. Transfer Muatan
Laju Transfer muatan
Jika reaksi
elektroda bersifat heterogen, kita biasa menyatakan lajunya sebagai kuantitas
material, yang dihasilkan persatuan luas elektroda, per satuan waktu (jadi,
sebagai fluks produk). Oleh karena itu, hukum laju heterogen orde- pertama,
mempunyai bentuk: Kuantitas yang dihasilkan
per satuan luas per satuan waktu
= k [ j ]. Dengan [ j ] merupakan konsentrasi molar spesies yang
bersangkutan, dalam larutan. Karena di
sebelah kiri dinyatakan dalam kuantitas
per satuan luas per satuan waktu, dan [ j
] merupakan kuantitas per satuan volume,
maka k mempunyai dimensi: panjang per satuan waktu ( cm s-1). Jika konsentrasi molar material teroksidasi
dan tereduksi di luar lapisan rangkap adalah [oks] dan [red] maka laju
reduksi Oks adalah : Laju reduksi Oks = ke [oks]
dan laju
oksidasi Red :
Laju oksidasi Red = ks
[red]
(Notasi ke
dan ks dijelaskan di bawah ini)
Kita akan
membahas reaks pada elektroda, dengan ion
direduksi oleh transfer satu elektron dalam tahap penentu laju 2.
Maka, rapatan arus netto pada elektroda, adalah selisih rapatan arus
yang berasal dari reduksi Oks dan oksidasi Red.
Karena proses redoks pada elektroda berkaitan dengan transfer satu
elktron per peristiwa reaksi, maka rapatan arus J yang timbul dari proses
redoks , adalah dikalikan dengan muatan yang ditransfer per mol reaksi, yang
dinyatakan dengan konstanta faraday.
Oleh karena itu, terdapat rapatan
arus katoda dengan besaran :
Jc
= Fkc [Oks]
yang timbul
dari reduksi, dan rapatan arus anoda yang berlawanan, dengan besaran :
Jc
= Fka [Red]
yang timbul
dari oksidasi3. Rapatan arus netto pada elektroda ( Gambar
30.4) selisihnya adalah :
j = ja
– jc = Fka [Red] - Fkc [Oks]
2 Kalimat
terakhir ini penting ; dalam pengendapan kadmium, misalnya, hanya satu elektron
yang diransfer dalam tahap penentu laju, walaupun keseluruhan pengendapan
berkaitan dengan transfer dua elektron.
Anoda adalah tempat oksidasi, sehingga arus anoda adalah arus yang timbul
dari oksidasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar