Rabu, 22 Agustus 2012

RACUN PADA MAKANAN


RACUN PADA MAKANAN

SUMBER RACUN.
Bahan beracun yang bersumber dari luar bahan makanan bisa datang akibat kelalaian pada waktu penyimpanan yakni disimpan di tempat yang lembab sehingga tumbuh jamur dan spora yang memproduksi racun atau disimpan di tempat terbuka sehingga bisa dikontaminasi serangga seperti lalat yang membawa mikroba yang menghasilkan racun, atau juga racun itu bisa terkontaminasi pada waktu disimpan dan diletakan dekat zat kimia beracun seperti formalin. Sianida. Arsenic dan lain sebagainya. Sumber racun dapat kita kategorikan dari dua sifat yaitu organic dan anorganik. Racun anorganik yairu racun yang berasal dari zat-zat kimia yang berhaya seperti formalin,sianida, arsenic dsb. Sedangkan racun yamg bersifat organika yaitu racun yang dihasilkan oleh bakteri, mikroba atau cendawan (jamur). Bakteri-bakteri dan cendawan yang memproduksi racun yaitu: Colstridium Botulinum. Bakteri bisa ditemukan pada makanan kaleng yang diproses tidak sempurna seperti daging, ikan sayur dan buah. Bakteri ini tahan akan suhu yang agak tinggi serta mapu bertahan ditempat atau kemasan yang hampa udara (unaerob) seperti kemasan kaleng pabrikan. Bakteri clostridium perfringen . Bakteri umumnya ditemukan pada kotoran manusia, kotoran hewan, tanah serta sampah organik. Bakteri ini dapat mencemari bahan makanan apa saja, terutama bahan makanan yang masih basa atau mengandung air seperti daging, ikan , sayur atau buah terutama pada waktu handling bahan makanan tersebut. Bakteri staphylococcus .

GEJALA YANG DITIMBULKAN
umumnya gejala lansung terjadi tak lama setelah termakan makanan beracun terutama mengandung racun yang bersifat anorgnik. Gejala yang terjadi tergantung dari jenis dan jumlah racun yang tertelan melelui bahan makanan. Pada infeksi yang di tularkan melalui kuman penghasil racun seperti bakteri dan jamur, gejala nya akan timbul berselang waktu lebih lama setelah termakan yang tercemar bibit penghasil racun tersebut. Lamanya tergantung pada periode inkubasi,. Respon tubuh manusia terhadap racun bisa berlangsung antara 2 – 24 jam. Namun respon bisa berbeda antara orang dewasa dan anak-anak. Pada anak kecil gejala keracunan bisa berlangsung bisa lebih cepat , karena anak kecil tubuhnya lebih rentan terhadap keracunan. Bakteri ini menghasilkan racun neurotoxin, dimana racun ini menyerang sistem saraf manusia. Racun ini menyebabkan sistem saraf terganggu, sehingga penderita menjadi kejang-kejang, lemas, lumpuh, pingsan (koma) dan menyebabkan kematian. Hal itu disebabkan karena terhambatnya saluran pernapasan sehingga mengakibatkan terganggunya fungsi jantung.

MENCEGAH MAKANAN TERKONTAMINASI RACUN.
yaitu mulai dari pemilihan, penyimpanan, pengolahan sampai dengan penyajiannya. Pemilihan bahan makanan pada waktu mengambil atau membeli, sebenarnya dapat kita kenali dari textur bahan makanan itu, baik dari bentuk warna maupun dari aroma bahan tersebut. Faktor penting lain untuk mencegah makanan terkontaminasi racun yaitu ; Pada waktu proses penyimpanan. Penyimpanan yang terkesan asal-asalan, seperti meletakan bahan makanan dekat zat kimia berbahaya atau pada waktu menata makanan dalam lemari pendingin dengan penataan tidak teratur. Pengolahan makanan yaitu pada waktu memasak, baik itu direbus, digoreng, atau dibakar, tetap harus di perhatikan kehygenitasannya. Misalnya pada waktu mencuci air yang digunakan harus benar benar memenuhi standar kesehatan, dan alat-alat yang digunakan pada waktu pengolahannya harus benar-benar steril. Bakteri yang yang memproduksi racun dapat dengan cepat menyebar pada waktu proses pengolahan makanan.

PERTOLONGAN PERTAMA DAN PENGOBATAN.
yaitu mengusahakan penderita untuk memuntahkan makanan yang terkontaminasi racun tersebut, dengan cara meminumkan segelas air hangat yang ditambahkan sesendok garam dapur. Cara lain yang umum dilakukan yaitu memasukan jari ketenggorokan penderita agar terangsang untuk memuntahkan makanan yang mengandung racun tersebut. Tindakan selanjutnya untuk mencegah tersebarnya racun dalam tubuh kita dapat memberikan susu secukupnya ditambah dengan telur ayam mentah. Tindakan lain, kita dapat memberikan norit (arang dalam bentuk tablet), dan apabila tidak tersedia kita dapat memberikan air kopi yang pekat, tujuannya untuk mentralisasi racun yang belum terserap oleh usus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar