Sabtu, 25 Agustus 2012

INSULIN


HORMON INSULIN

A. Hormon Insulin
Insulin merupakan salah satu hormon didalam tubuh manusia yang dihasilkan oleh sel beta pulau lengerhans yang berada didalam kelenjar pancreas. Insulin dapat juga disebut protein yang berfungsi untuk mengontrol kadar gula (glucose) didalam tubuh.

B. Jenis insulin
  1. Waktu kerja insulin (onset), yaitu waktu mulai timbulnya efek insulin sejak disuntikan.
  2. Puncak kerja insulin, yaitu waktu tercapainya puncak kerja insulin.
  3. Lama kerja insulin (durasi), yaitu waktu dari timbulnya efek insulin sampai hilangnya efek insulin.
Insulin adalah sediaan yang stabil apabila disimpan dengan baik. Insulin dalam kemasan yang masih tertutup atau tersegel harus disimpan didalam lemari es pada suhu 2-8 derajat celcius. Insulin tidak boleh disimpan didalam freezer karena insulin yang pernah membeku tidak bisa digunakan lagi.
Insulin disintesis oleh sel-sel beta dengan cara yang mirip dengan sintesis protein, yang biasanya dipakai oleh sel, yakni diawali dengan translasi RNA insulin oleh ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma untuk membentuk preprohormon insulin. Preprohormon awal ini memiliki berat molekul kira-kira 11.500, namun selanjutnya akan melekat erat pada retikulum endoplasma untuk membentuk proinsulin dengan berat molekul kira-kira 9000; lebih lanjut sebagian besar proinsulin ini lalu melekat erat pada alat Golgi untuk membentuk insulin sebelum terbungkus dalam granula sekretorik. Akan tetapi, kira-kira seperenam dari hasil akhirnya tetap dalam bentuk proinsulin.

C. Mekanisme Kerja Insulin dalam tubuh
1)      Mentranslokasi dari GLUT-4 transporter ke membran plasma dan mengalirkan atau memasukkan glukosa, sintese glikogen, glikolisis dan sintesis asam lemak.
2)      Mengontrol substrat masukan selular , secara jelas mencolok adalah glukosa di otot dan jaringan adipose.
3)      Meningkatkan replikasi DNA dan sintesa protein melalui kontrol dari serapan asam amino.
4)      Memodifikasi aktivitas dari banyak enzim ( pengaruh allosterik ).
5)      Meningkatkan sintesis glikogen – hormon insulin memfasilitasi masuknya glukosa ke sel hati dan sel otot; kadar hormon insulin yang lebih rendah menyebabkan sel hati mengkonversi glikogen menjadi glukosa dan mengeluarkannya ke dalam darah.
6)      Meningkatkan sintesis asam lemak – hormon insulin memfasilitasi masuknya lemak dalam darah ke jaringan adipose yang kemudian dapat dikonversi menjadi triglycerida; akan terjadi sebaliknya jika kekurangan dari hormon insulin.
7)      Menurunkan proteinolisis – mengurangi kekuatan dari pemecahan protein; kekurangan dari hormon insulin menyebabkan pemecahan protein.
8)      Menurunkan lipolisis – mengurangi kekuatan dari konversi dari simpanan sel lemak lipid ke dalam asam lemak plasma; kekurangan dari hormon insulin menyebabkan sebaliknya.
9)      Menurunkan gluconeogenesis – menurunkan produksi glukosa dari berbagai substrates di hati; kekurangan insulin menyebabkan produksi glukosa dari variasi substrat pada hati dan di tempat lain.
10)  Meningkatkan ambilan/serapan amino asam – memfasilitasi penyerapan dari sirkulasi asam amino; kekurangan insulin akan menghambat penyerapan.

Insulin juga menghambat glukoneogenesis. Insulin melakukannya terutama dengan menurunkan jumlah dan aktivitas enzim-enzim hati yang dibutuhkan untuk glukoneogenesis.Kemudian insulin menghambat kerja lipase sensitif hormon. Enzim inilah yang menyebahkan hidrolisis trigliserida yang sudah disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh karena itu, pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke dalam sirkulasi darah akan terhambat.
Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa melalui membran sel-sel lemak dengan cara yang sama seperti insulin meningkatkan pengangkutan glukosa ke sel-sel otot. Beberapa bagian glukosa ini lalu dipakai untuk mensintesis sedikit asam lemak, tetapi yang lebih penting adalah, glukosa ini dipakai untuk membentuk sejumlah besar α-gliserol fosfat. Bahan ini menyediakan gliserol yang akan berikatan dengan asam lemak untuk membentuk trigliserida yang merupakan bentuk lemak yang disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh karena itu, bila ada insulin, bahkan penyimpanan sejumlah besar asam-asam lemak yang diangkut dari hati dalam bentuk lipoprotein hampir dihambat.

D. Penyakit yang disebabkan kekurangan hormone insulin
Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme pengaturan gula normal. Padakondisi normal, kadar gula tubuh akan selaluterkendali, berkisar 70-110 mg/dL, oleh pengaruh kerjah ormon insulin yang diproduksi oleh kalenjar pankreas. Setiap sehabis makan, terjadi penyerapan makanan seperti tepung-tepungan (karbohidrat) di usus dan akan kadar gula darah meningkat.

1.      Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa Inggris: childhood-onset diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM) adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans pankreas. IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.

2.      Diabetes mellitus tipe 2

Diabetes mellitus tipe 2 (bahasa Inggris: adult-onset diabetes, obesity-related diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus, NIDDM) merupakan tipe diabetes mellitus yang terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut sering terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom terpadat yang ditemukan pada manusia.


3.      Diabetes mellitus tipe 3

Diabetes mellitus gestasional atau diabetes melitus yang terjadi hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6 dan protein reaktif C pada lintasan patogenesisnya. GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari wanita penderita GDM bertahan hidup

E. Pengobatan Diabetes Melitus
SULFONILUREA Golongan ini dapat menurunkan kadar glukosa darah yang tinggi dengan cara merangsang keluarnya insulin dari sel b Pankreas. Dengan demikian bila pankreas sudah rusak dan tidak dapat memproduksi insulin lagi maka obat ini tidak dapat digunakan.
BIGUANID Obat golongan biguanid bekerja dengan cara meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh sendiri. Obat ini tidak merangsang peningkatan produksi insulin sehingga pemakaian tunggal tidak menyebabkan hipoglikemia.
 ACARBOSE Acarbose bekerja dengan cara memperlambat proses pencernaan karbohidrat menjadi glukosa. Dengan demikian kadar glukosa darah setelah makan tidak meningkat tajam.
INSULIN Insulin diinjeksikan sebagai obat untuk menutupi kekurangan insulin tubuh (endogen) karena kelenjar sel b pankreas tidak dapat mencukupi kebutuhan yang ada.
Indikasi berikut menunjukkan bahwa penderita perlu menggunakan insulin.
  • Kencing manis dengan komplikasi akut seperti misalnya ganggren.
  • Ketoasidosis dan koma lain pada penderita.
  • Kencing manis pada kehamilan yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.
  • Berat badan penderita menurun cepat.
  • Penyakit diabetes mellitus yang tidak berhasil dikelola dengan tablet hipoglikemik dosis maksimal.
  • Penyakit disertai gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar