HORMON INSULIN
A.
Hormon Insulin
Insulin merupakan salah satu hormon didalam tubuh manusia
yang dihasilkan oleh sel beta pulau lengerhans yang berada didalam kelenjar
pancreas. Insulin dapat juga disebut protein yang berfungsi untuk mengontrol
kadar gula (glucose) didalam tubuh.
B.
Jenis insulin
- Waktu kerja insulin (onset), yaitu waktu mulai timbulnya efek insulin sejak disuntikan.
- Puncak kerja insulin, yaitu waktu tercapainya puncak kerja insulin.
- Lama kerja insulin (durasi), yaitu waktu dari timbulnya efek insulin sampai hilangnya efek insulin.
Insulin adalah sediaan yang stabil apabila disimpan dengan
baik. Insulin dalam kemasan yang masih tertutup atau tersegel harus disimpan
didalam lemari es pada suhu 2-8 derajat celcius. Insulin tidak boleh disimpan
didalam freezer karena insulin yang pernah membeku tidak bisa digunakan lagi.
Insulin disintesis oleh sel-sel beta dengan cara yang mirip
dengan sintesis protein, yang biasanya dipakai oleh sel, yakni diawali dengan
translasi RNA insulin oleh ribosom yang melekat pada retikulum endoplasma untuk
membentuk preprohormon insulin. Preprohormon awal ini memiliki berat molekul
kira-kira 11.500, namun selanjutnya akan melekat erat pada retikulum endoplasma
untuk membentuk proinsulin dengan berat molekul kira-kira 9000; lebih lanjut
sebagian besar proinsulin ini lalu melekat erat pada alat Golgi untuk membentuk
insulin sebelum terbungkus dalam granula sekretorik. Akan tetapi, kira-kira
seperenam dari hasil akhirnya tetap dalam bentuk proinsulin.
C.
Mekanisme Kerja Insulin dalam tubuh
1)
Mentranslokasi dari GLUT-4 transporter ke membran
plasma dan mengalirkan atau memasukkan glukosa, sintese glikogen, glikolisis
dan sintesis asam lemak.
2)
Mengontrol substrat masukan selular , secara jelas
mencolok adalah glukosa di otot dan jaringan adipose.
3)
Meningkatkan replikasi DNA dan sintesa protein melalui
kontrol dari serapan asam amino.
4)
Memodifikasi aktivitas dari banyak enzim ( pengaruh
allosterik ).
5)
Meningkatkan sintesis glikogen – hormon insulin
memfasilitasi masuknya glukosa ke sel hati dan sel otot; kadar hormon insulin
yang lebih rendah menyebabkan sel hati mengkonversi glikogen menjadi glukosa
dan mengeluarkannya ke dalam darah.
6)
Meningkatkan sintesis asam lemak – hormon insulin
memfasilitasi masuknya lemak dalam darah ke jaringan adipose yang kemudian
dapat dikonversi menjadi triglycerida; akan terjadi sebaliknya jika kekurangan
dari hormon insulin.
7)
Menurunkan proteinolisis – mengurangi kekuatan dari
pemecahan protein; kekurangan dari hormon insulin menyebabkan pemecahan
protein.
8)
Menurunkan lipolisis – mengurangi kekuatan dari
konversi dari simpanan sel lemak lipid ke dalam asam lemak plasma; kekurangan
dari hormon insulin menyebabkan sebaliknya.
9)
Menurunkan gluconeogenesis – menurunkan produksi
glukosa dari berbagai substrates di hati; kekurangan insulin menyebabkan
produksi glukosa dari variasi substrat pada hati dan di tempat lain.
10) Meningkatkan
ambilan/serapan amino asam – memfasilitasi penyerapan dari sirkulasi asam
amino; kekurangan insulin akan menghambat penyerapan.
Insulin juga menghambat glukoneogenesis. Insulin melakukannya
terutama dengan menurunkan jumlah dan aktivitas enzim-enzim hati yang
dibutuhkan untuk glukoneogenesis.Kemudian insulin menghambat kerja lipase
sensitif hormon. Enzim inilah yang menyebahkan hidrolisis trigliserida yang
sudah disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh karena itu, pelepasan asam lemak dari
jaringan adiposa ke dalam sirkulasi darah akan terhambat.
Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa melalui membran
sel-sel lemak dengan cara yang sama seperti insulin meningkatkan pengangkutan
glukosa ke sel-sel otot. Beberapa bagian glukosa ini lalu dipakai untuk
mensintesis sedikit asam lemak, tetapi yang lebih penting adalah, glukosa ini
dipakai untuk membentuk sejumlah besar α-gliserol fosfat. Bahan ini menyediakan
gliserol yang akan berikatan dengan asam lemak untuk membentuk trigliserida
yang merupakan bentuk lemak yang disimpan dalam sel-sel lemak. Oleh karena itu,
bila ada insulin, bahkan penyimpanan sejumlah besar asam-asam lemak yang diangkut
dari hati dalam bentuk lipoprotein hampir dihambat.
D. Penyakit yang disebabkan kekurangan
hormone insulin
Diabetes melitus sangat erat kaitannya dengan mekanisme
pengaturan gula normal. Padakondisi normal, kadar gula tubuh akan
selaluterkendali, berkisar 70-110 mg/dL, oleh pengaruh kerjah ormon
insulin yang diproduksi oleh kalenjar pankreas. Setiap sehabis makan, terjadi
penyerapan makanan seperti tepung-tepungan (karbohidrat) di usus dan akan kadar
gula darah meningkat.
1.
Diabetes mellitus tipe 1
Diabetes
mellitus tipe 1, diabetes anak-anak (bahasa
Inggris: childhood-onset
diabetes, juvenile diabetes, insulin-dependent diabetes mellitus, IDDM)
adalah diabetes yang terjadi karena berkurangnya rasio insulin dalam sirkulasi
darah akibat hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans
pankreas.
IDDM dapat diderita oleh anak-anak maupun orang dewasa.
2.
Diabetes mellitus tipe 2
Diabetes mellitus tipe 2 (bahasa
Inggris: adult-onset
diabetes, obesity-related diabetes, non-insulin-dependent diabetes mellitus,
NIDDM) merupakan tipe diabetes mellitus yang
terjadi bukan disebabkan oleh rasio insulin
di dalam sirkulasi darah, melainkan merupakan kelainan metabolisme yang
disebabkan oleh mutasi pada banyak gen, termasuk yang mengekspresikan disfungsi sel β, gangguan sekresi
hormon
insulin,
resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh disfungsi GLUT10 dengan kofaktor hormon resistin
yang menyebabkan sel jaringan, terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap
insulin serta RBP4 yang menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik
namun meningkatkan sekresi gula darah oleh hati. Mutasi gen tersebut sering
terjadi pada kromosom 19 yang merupakan kromosom
terpadat yang ditemukan pada manusia.
3.
Diabetes mellitus tipe 3
Diabetes
mellitus gestasional atau diabetes melitus yang terjadi
hanya selama kehamilan dan pulih setelah melahirkan, dengan keterlibatan interleukin-6
dan protein reaktif C pada
lintasan patogenesisnya.
GDM mungkin dapat merusak kesehatan janin atau ibu, dan sekitar 20–50% dari
wanita penderita GDM bertahan hidup
E. Pengobatan Diabetes Melitus
SULFONILUREA Golongan ini dapat menurunkan kadar glukosa
darah yang tinggi dengan cara merangsang keluarnya insulin dari sel b Pankreas.
Dengan demikian bila pankreas sudah rusak dan tidak dapat memproduksi insulin
lagi maka obat ini tidak dapat digunakan.
BIGUANID Obat golongan biguanid bekerja dengan cara
meningkatkan kepekaan tubuh terhadap insulin yang diproduksi oleh tubuh
sendiri. Obat ini tidak merangsang peningkatan produksi insulin sehingga pemakaian
tunggal tidak menyebabkan hipoglikemia.
ACARBOSE Acarbose
bekerja dengan cara memperlambat proses pencernaan karbohidrat menjadi glukosa.
Dengan demikian kadar glukosa darah setelah makan tidak meningkat tajam.
INSULIN Insulin diinjeksikan sebagai obat untuk menutupi
kekurangan insulin tubuh (endogen) karena kelenjar sel b pankreas tidak dapat
mencukupi kebutuhan yang ada.
Indikasi berikut menunjukkan bahwa penderita perlu
menggunakan insulin.
- Kencing manis dengan komplikasi akut seperti misalnya ganggren.
- Ketoasidosis dan koma lain pada penderita.
- Kencing manis pada kehamilan yang tidak terkendali dengan perencanaan makan.
- Berat badan penderita menurun cepat.
- Penyakit diabetes mellitus yang tidak berhasil dikelola dengan tablet hipoglikemik dosis maksimal.
- Penyakit disertai gangguan fungsi hati dan ginjal yang berat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar