Sabtu, 27 September 2014

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)







Hakikat Penelitian Tindakan Kelas

Pengertian dan Tujuan PTK
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian praktis yang dimaksudkan untuk memperbaiki pembelajaran di kelas. Penelitian ini merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatan mutu pembelajaran di kelas. Bila penelitian tindakan yang berkaitan pada bidang pendidikan dilaksanakan dalam kawasan sebuah kelas maka penelitian tindakan ini disebut PTK.
Tujuan PTK adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sera membantu memperdayakan guru dalam memecahkan masalah pembelajaran di sekolah. Menurut Suyanto (1997), tujuan PTK adalah meningkatkan dan atau memperbaiki praktik pembelajaran disekolah meningkatkan relevansi pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan.

Manfaat Penelitian Tindakan Kelas
1. Manfaat PTK bagi guru
  • PTK dapat dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya karena memang sasaran akhir PTK adalah perbaikan pembelajaran. Perbaikan ini akan menimbulkan rasa puas bagi guru karena ia sudah melakukan sesuatu untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang dikelolannya.
  • Dengan melakukan PTK guru dapat berkembang secara profesional karena dapat menunjukan bahwa ia mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya.
  • PTK membuat guru lebih percaya diri. Jika PTK mampu membuat guru berkembang sebagai pekerja profesional, maka sebagai konsekuensinya, PTK juga mampu membuat guru lebih percaya diri.
  • Melalui PTK, guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilan sendiri.
2. Manfaat PTK bagi Pembelajaran/Siswa
  • Dengan adanya PTK kesalahan proses pembelajaran akan cepat dianalisis dan diperbaiki, sehingga kesalahan tersebut tidak akan berlanjut. Jika kesalahan dapat diperbaiki, hasil belajar dalam proses belajar siswa diharapkan akan meningkat. Sebaliknya jika kesalahan dalam prose pembelajaran dibiarkan sehinngga berlarut-larut, maka guru akan tetap mengajar dengan cara yang sama. Dengan demikian, ada hubungan timbal balik antara pembelajaran dan perbaikan hasil belajar siswa.
3. Manfaat PTK bagi Sekolah
  • Sekolah yang berhasil mendorong terjadinya inovasi pada diri para guru telah berhasil pula meningkatkan kualitas pendidikan untuk para siswa. Preposisinya yang menyebutkan: there is little school development without teacher development; and there is little teacher development without school development (dalam Hopkins, 1993, hal 208) menunjukankan betapa eratnya hubungan perkembangan sekolah dengan perkembangan kemampuan guru.

Karakteristik Penelitian Tindakana Kelas
Dari pengertian diatas kita dapat menemukan karakteristik PTK, yang membedakan dengan jenis penelitian lain.
  • Adanya masalah dalam PTK dipicu munculnya kesadaran pada diri guru bahwa praktik yang dilakukannya selama ini dikelas mempunyai masalah yang perlu diselesaikan. Dengan perkataan lain, guru merasa bahwa ada sesuatu yang perlu diperbaiki dalam praktik pembelajaran yang dilakukan selama ini, dan perbaikan tersebut diprakarsai dari dalam diri guru sendiri (an inquiry of practice from within), bukan oleh orang dari luar. 
  • Self-reflective inquiry, atau penelitian refleksi diri, merupakan ciri PTK yang paling esensial. Berbeda dengan penelitian biasa yang mengumpulkan data dari lapangan atau objek tempat lain sebaagi respon, maka PTK mempersyaratkan guru mengumpulkan data dari praktiknya sendiri melalui refleksi diri. 
  • Penelitian tindakan kelas didalam kelass, sehingga fokus penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran berupa perilaku guru dan siswa dalam melakukan interaksi. 
  • Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki pembelajaran. Perbaikan dilakukan secara bertahap dan terus menerus, selama kegiatan penelitian dilakukan. Oleh karena itu, PTK dikenal adanya siklus pelaksanaan berupa pola: perencanaan-pelaksanaan-observasi-refleksi-revisi (perencanaan ulang). 

Kelebihan dan Keterbatasan PTK
Kelebihan penelitian tindakan kelas
Ada sejumlah kelebihan penelitian tindakan kelas jika dilaksanakan dengan baik dan benar yaitu sebagai berikut:

  • Kerjasama dengan teman sejawat dalam penelitian tindakan kelas dapat memberikan rasa memiliki. Kerjasama ini memberikan wahana untuk menciptakan kelompok dasar yang baru diantara para dan mendorong lainnya. Rasa berkaitan anntara mereka untuk saling tukar pikiran dan saling memberikan masukan dalam upaya memperbaiki proses pembelajaran dan hasil belajar siswanya.
  • Kerjasama dalam penelitian tindakan kelas, mendorong berkembangnya pemikiran kritis dan kreatifitas guru.
  • Kerjasama dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan kemampuan guru untuk membawa kepada kemungkinan untuk berubah.
Keterbatasan penelitian tindakan kelas

  • Validitas PTK, Validitas atau kesahihan PTK sebagai penelitian ilmiah masih sering dipertanyakan. Metodologi yang agak longgar yang lebih bersifat informal meskipun di jaga keobjektifannya masih menimbulkan keraguan. Guru hanya ingin melakukan sesuatu untuk memperbaiki hasil belajar siswa. Namun demikian, para penelti masih sering mempertanyakan sesahihan penelitian yang dilakukan guru sendiri di dalam kelasnya, sebagaimana yang di isyaratkan Winter (dalam Mc. Taggart, 1991)
  • Generalisasi, Sejalan dengan masalah validitas hasil PTK tidak dapat digeneralisasikan karena memang hasil tersebut terkait dengan siswa dalam kelas tertentu.

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas
Penelitian yang digunakan yaitu penelitian Tindakan kelas (PTK) Mulyasa mengemukakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah  suatu penelitian kualitas proses dan hasil belajar sekelompok peserta didik (2009:10). Adapun langkah-langkah dari desain prosedur PTK diatas sebagai berikut:

  1. Perencanaan. Pada tahap perencanaan ini guru merencanakan hal-hal yang akan diajarkan 
  2. Pelaksanaan tindakan. Pelaksanaan tindakan merupakan suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya perbaikan atau penelitian sebagai upaya perbaikan atau perubahan yang diinginkan (Suyanto, 1997: 16) 
  3. Observasi (pengamatan). Observasi sebagai alat pengumpulan data yang sistematis artinya teknik observasi secara pencatatanya dilakukan untuk menafsirkan secara ilmiah (Suharsimi Arikunto, 1998: 132) 
  4. Refleksi. Refleksi dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul. Kemudian dilakukan evaluasi guru untuk menyempurnakan tindakan berikutnya. Pada tahap refleksi ini guru observer berupa teman atau guru sejawat mengadakan diskusi untuk menganalisis skala sikap dari hasil pre test dan post test yang dilakukan siswa. Dari hasil pengamatan kinerja siswa dan guru serta keaktifan siswa dalam pembelajaran. Hasil dari refleksi ini dijadikan acuan untuk mengadakan perbaikian dan selanjutnya direncanakan kembali pada pelaksanaan siklus II.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar